Pertama-tama Motorblitz mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya, Indonesia telah kehilangan salah satu pebalap bertalenta Denny Triyugo Laksono akibat kecelakaan di sirkuit “Sentul International Karting Circuit” Bogor saat sesi free practice 2 IP110 Sabtu (9 Agustus 2014).
Insiden ini menimbulkan berbagai pertanyaan terutama tentang kualitas helm yang dipakai Denny sewaktu latihan. Selain itu melihat sirkuit Sentul kecil yang aslinya sirkuit gokart yang memiliki banyak tikungan rata-rata kecepatan pembalap hanya mampu 90-120 KMPH, sepertinya sulit mengembangkan topspeed hingga lebih dari 120 KMPH terlebih kondisi sirkuit Sentul kecil ini tidak tergolong mulus. Pertanyaannya benarkah helm yang dipakai tidak bisa melindungi kepala sang rider dalam kecelakaan dengan kecepatan tidak lebih dari 120 KMPH?
Dari media-media lain yang memberi informasi tentang insiden ini juga masih simpang siur, ada yang mengatakan helmnya hanya lecet-lecet di bagian pinggir kanan helm :
Menurut informasi lain helm yang digunakan juga sudah terverifikasi oleh SNELL, yaitu lembaga independen yang melakukan pengujian helm secara ketat bahkan pengujiannya lebih ketat dari standar pemerintah US.
Namun dari media lain ada juga yang mengatakan bila kecelakaan yang menyebabkan pendarahan dibagian kepala sang pembalap dikarenakan helmnya pecah :
Berita yang simpang siur ini mungkin membuat pengguna helm k*t termasuk MB sendiri sering menggunakan helm dengan merk yang sama jadi ketar-ketir. Namun dari pengalaman MB satu tahun yang lalu sewaktu crash dari motor dengan kecepatan 80-90 KMPH dan mencium aspal dengan posisi jatuh kepala samping kanan terlebih dahulu, tidak sampai membuat helm ini pecah. Hanya bagian saluran ventilasi udara yang terlihat pecah dan lecet-lecet di beberapa bagian body helm :
`
Kembali tentang kecelakaan Denny pada hari Sabtu, menurut sumber lain crew team Denny mengatakan sejak jatuh mengendarai motor supersport 600cc dia jadi sering blank hilang konsentrasi, walaupun dianjurkan untuk berhenti balapan dia tidak mau. Sehari sebelumnya yaitu hari jumat (8 Agustus 2014) Denny pun terjatuh dalam sesi free practice, berarti free practice pada hari Sabtu adalah kedua kalinya dia terjatuh.
Dari kejadian ini bisa kita ambil pelajaran dengan memakai helm pun belum tentu aman karena ada bagian penting yang tidak kalah vital yaitu bagian leher. Sekuat apapun helm menahan benturan belum tentu leher kuat menahan beban ketika helm menjadi tumpuan sewaktu terjatuh dari motor, apalagi tidak memakai helm. Keep safety riding brosis, ingat kata pepatah alon-alon asal kelakon kalau ngebut yo benjut..
`
`
`
`
`
Pic credit & referensi :
-iwanbanaran.com/2014/08/10/denny-triyugo-selamat-jalan-kawan/
-rudysoul.com/2014/08/10/penampakan-helm-denny-triyugo-pasca-crash/
-motor.sportku.com/berita/sport/road-race/55610-rider-denny-triyugo-meninggal-dunia-sebelum-final-indoprix-seri-3-sentul
-kaskus.co.id/post/53e6ceeb0f8b46b05d8b45ef#post53e6ceeb0f8b46b05d8b45ef
FYI helm yang dipakai Denny pas crash fatal terakhir bukan KYT C5 (tengah), tapi katanya yang dikiri KYT (Suomy) Vandal. Itu katanya helm project-nya KYT, belum dijual bebas masih baaru Pembalap aja yang pakai… Kalau C5 sih saya juga pakai lumayan enak, temen malah pernah ada yang jatuh guling-gulingan pakai itu helm tapi alhamdulillah gak kenapa2.
Tadinya sempet naksir sama itu helm tipe barunya, tapi setelah liat kejadian ini jadi mikir2 lagi deh. Terlebih masih belum ada hasil evaluasi dari produsen. Kalau nanti naik kelas mending sekalian ke import macam Arai, Shoei, HJC dll dah…
SukaSuka
Waduh masih project kasian pembalapnya dong, helm yg dikiri juga cuma ada goresan2 dibagian belakang :

Ada yg bilang DT juga sebenarnya jatuh 3 kali, mungkin 3 helm itu juga yg dipakai, sayang photonya kurang jelas. Mmg bagusnya pake helm import cuma buat sehari2 cepet bgt ilangnya dah..digondol maling 🙂
SukaSuka
Couple impact juga sih sebenernya, bukan karena helm juga. Soalnya menurut pihak produsen itu malah Suomy Vandal… Di jumat aja dia juga udah beberapa kali jatuh dan ngeluh suka pusing2 dan hilang konsen, tapi pas sabtu dia tetep maksa mau race. Akhirnya sabtu crash lagi dan ya innalillahi…
Tapi kalo menurut saksi mata (baca di balapmotor dan motorplus), sebelum crash terakhir sepertinya dia memang sudah blank. Soalnya pas dia crash ya crash-nya begitu aja, tiba2 banget. Gak kepleset atau apa, jatuh aja tiba2. Baru deh setelah itu pingsan dan gak bangun2 lagi…
SukaSuka
Ogt.. seharusnya si ada konfirmasi dari pihak terkait supaya beritanya gak simpang siur, BTW makasih informasinya sob..
SukaSuka
Ping balik: Review velg Axio, ban FDR Blaze, dan Zeneos ZN 62 kok gini ya.. | MOTORBLITZ
Helm itu hanya dites hancur atau tidaknya saat di jatuhkan, ditimpa beban yang berat, tali pengikat yang tidak mudah putus dan tetap kuat di suhu yang ekstrim. Saat kecelakaan meskipun helm tidak sampai hancur, belum tentu kepala tidak terluka sama sekali. Gegar otak bisa saja tetap terjadi karena benturan dan goncangan yang keras. Banyak Pembalap Moto Gp yang gegar otak ringan saat kecelakaan, meskipun helmnya tidak sampai hancur.
SukaSuka