Minyak goreng bekas, minyak jelantah semakin diburu, buat apa??

Berawal dari salah satu comment disini MB jadi penasaran kenapa minyak goreng bekas atau minyak jelantah begitu dicari orang. Comment atau promosi serupa juga mungkin Bro & Sis pernah lihat di somed seperti Facebook, bahkan ada page atau group Facebook yang berani membeli mahal minyak jelantah ini. Yang jadi pertanyaan minyak goreng bekas atau minyak jelantah ini dikumpulkan sebenarnya buat apa? oli palsu.??

Entah kenapa kalau dengar tentang minyak jelantah MB langsung teringat dengan oli palsu, sebabnya karena memang ada kasus pemalsuan oli dengan bahan baku menggunakan minyak jelantah :

Selain itu juga ada kasus minyak jelantah ini diracik lagi menjadi semacam minyak goreng curah dengan cara mencampur minyak jelantah dengan oli bekas. Agar kotoran minyak jelantah dan oli bekas ini terpisah caranya keduanya harus dipanaskan terlebih dahulu agar kotoran mengendap dibawah, setelah disaring campur dengan terigu dan mentega agar bau dan warnanya mendekati minyak goreng asli.

Pengolahan jelantah menjadi minyak goreng curah seperti ini hanya membutuhkan biaya sekitar 6 ribu dan bisa dijual kembali sekitar 11 ribu. Selain itu ternyata tidak hanya di Indonesia kasus yang sama juga terjadi di China, minyak jelantah ini diproses sebagai ganti minyak kedelai dalam pembuatan bahan makanan bahkan bisa diolah menjadi antibiotik.

Waduuh parah banget nih..

Walaupun begitu ada juga pengolahan minyak jelantah untuk tujuan positif misalnya untuk bahan bakar kendaraan, Di negeri China pengolahan minyak jelantah menjadi minyak goreng daur ulang maupun makanan sudah terlalu banyak hingga mencapai 3 juta ton per tahunnya. Hal ini membuat pemerintah China mengambil inisiatif untuk mengolah minyak jelantah menjadi biodiesel sebagai pengganti solar dari minyak bumi. Sebagai langkah pertama pemerintah negeri Tirai Bambu bekerjasama dengan Universitas setempat dan 6 Perusahaan untuk memproduksi biodiesel dari minyak jelantah ini .

Hal yang sama pun terjadi disini, salah satunya perusahaan pertambangan besar PT Freeport Indonesia di Papua ternyata mengolah minyak jelantah hasil pembuangan dari kantin – kantin di sekitar perusahaan menjadi biodisel untuk digunakan sebagai bahan bakar kendaraan operasionalnya khususnya kendaraan untuk kegiatan operasi di bawah tanah.