Macet lagi..macet lagi.. Siapa pun pengendara dijalan raya paling males kalau ketemu macet, macet sedikit di lampu merah saja sudah banyak pengendara yang uring-uringan, apa lagi macet berjam-jam. Ketika macet berjam-jam inilah kadang mereka pengguna jalan raya saling menyalahkan. Yang naik mobil menyalahkan motor karena pengendara motor suka nyalip dicelah kecil di antara mobil-mobil, sedangkan mobil untuk maju sedikit saja susah. Selain itu motor-motor kalau dilampu merah suka berhenti disebelah kiri jalan, akibatnya mobil yang mau belok kiri susah lewat.

Hampir sama dengan mobil pengendara motor menyalahkan angkot karena memang biasanya motor-motor berjalan disebelah kiri jalan, otomatis jika angkot berhenti motor-motor jg ikut berhenti kalau macet. Pengendara motor juga sebenarnya tersiksa karena langsung kena panasnya matahari & derasnya hujan. Mungkin karena itu juga motor terkesan seruntulan kalau jalanan macet.

Tidak ketinggalan supir angkot juga menyalahkan motor kalau macet, walaupun alasan sebenarnya adalah karena penumpang angkot semakin sedikit akibat mudahnya mendapatkan motor. Bro & sis pernah dengar ga ada sebuah dealer motor didemo supir angkot?

Tapi kalau kita pikir lebih lanjut memang pertumbuhan kendaraan dan lebarnya jalan tidak seimbang, IMHO sebuah jalan idealnya jalur kanan dan kiri masing-masing harus bisa menampung minimal satu mobil bus, satu mobil sedan, dan satu motor. Salah satu contoh jalan raya cirebon-bandung, dari 10 tahun yang lalu lebarnya tetap saja sama hanya cukup dengan 2 bus, padahal jalan itu penghubung antar kota. Tapi jangankan memperlebar jalan kenyataannya masih banyak jalanan yang tidak terurus berlubang. Kalau melihat kenyataan seperti itu TP jadi merasa tinggal di negara yang benar-benar miskin, tapi apa iya semiskin itu?

~

~

~

Bonus ilustrasi gambar :