Hingga saat ini razia knalpot di Bandung terus gencar diadakan. Seperti yang pernah MB tulis disini razia knalpot ini tidak pandang bulu, bahkan pernah ada motor yang digeber-geber knalpotnya didepan kuping pemilik motor tersebut. Pro dan kontra bahkan kecaman dari aksi razia knalpot ini pun bermunculan, seperti yang diungkapkan para komunitas motor di Bandung.
Walaupun tidak menolak mentah-mentah komunitas motor di Bandung ini menolak aksi razia knalpot racing yang sering dilakukan anggota kepolisian di Bandung dan meminta pihak kepolisian bertindak sesuai dengan prosedur.
Seperti yang dikatakan oleh ketua wilayah Byonic Bandung, Banyu Sukma Kelana. Menurutnya, dalam undang-undang sudah ditentukan nilai batas kebisingan untuk sepeda motor. Harusnya pihak Kepolisian tidak asal main sita saja, agar lebih fair harus diukur dulu nilai kebisingannya dengan menggunakan alat.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Saiful Arifin yang menjabat sebagai ketua Ikatan Motor Honda Bandung. Agar tidak ada pihak yang merasa dijebak atau berpikiran negatif, harusnya pihak kepolisian sebelumnya mengadakan razia bisa memberikan penyuluhan terlebih dahulu kepada berbagai pihak. Tidak terbatas hanya untuk pengendara motor, namun juga ke produsen knalpot agar membuat produk yang sesuai dengan ketentuan.
Selain itu dewan penasehat Tiger Association Bandung (TAB) Saiful mengatakan bahwa Peraturan harus dibuat sejelas mungkin dan harus disosialisasikan terlebih dahulu. Walaupun dia sudah menganjurkan kesemua anggota TAB agar menggunakan knalpot standar namun dia sedikit kecewa dengan adanya razia knalpot yang menurutnya kurang adil. Dia juga mengatakan “Kami akan mendukung sepenuhnya jika memang sudah jelas semuanya.”
Referensi :
-http://m.motorplus-online.com/m_read/9aMCHH6-4Xy_eK8hU0bsQz8VGS8xC1hLE-iD6yV1T0g/17/0/Komunitas-Motor-Bandung-Tolak-Razia-Knalpot
-http://www.merdeka.com/peristiwa/kesal-ridwan-kamil-geber-knalpot-bising-depan-kuping-pemilik.html
Nah loh, seru nih…
SukaSuka