Kasihan anak kecil ini, menyebrang dengan sepedanya di jalan raya.

Bagi pejalan kaki menyebrang jalan kadang gampang-gampang susah. Gampang kalau kondisi jalan raya dalam keadaan lengang atau kalaupun ramai bisa melalui jembatan penyebrangan. Susahnya menyebrang itu kalau kita membawa barang yang berukuran besar, seperti gerobak, atau membawa sepeda. Seperti yang terjadi dengan anak kecil ini yang ingin menyebrangi jalan dengan sepedanya.

Photo yang sepertinya diambil di jalan Sukarno-Hatta Bandung, tepatnya di kawasan Metro Margahayu ini terlihat seorang anak kecil mengendarai sepeda di belakang pelajar SMU, mereka sama-sama sedang menyebrang jalan namun sebenarnya bukan hanya mereka, di kawasan ini banyak juga pedagang dengan gerobaknya menyebrangi jalan, terlihat satu blok pembatas jalan pun hilang. Memang di sebelah kanan sekitar pertigaan banyak pedagang kaki lima terutama pedagang makanan.

Sebenarnya ada jembatan penyebrangan sekitar dua meter, tepatnya ada pada saat pengambilan photo ini. Namun bagi pengendara sepeda atau pedagang tadi tentunya tidak bisa melewati jembatan penyebrangan tersebut. Di kawasan Metro ini selain penyebrang jalan banyak juga angkot yang ngetem, tidak aneh di sekitar jalur kanan jalan ini sering kali macet. Berbanding terbalik dengan jalur kiri, jalan yang dominan lurus ini banyak kendaraan bermotor melaju kencang yang tentunya membahayakan para penyebrang jalan.

Lalu, apa solusinya, haruskah melarang para pedagang berjualan atau melarang pejalan kaki menyebrang jalan? Apa mungkin jembatan penyebrangan dibuat lebih mudah dilewati bagi pejalan kaki maupun para pedagang seperti ini :

Mungkin gambar di atas terkesan terlalu berkhayal, namun dengan diperbaikinya sarana publik yang salah satunya jembatan penyebrangan ini membuat pedagang dan anak-anak kecil lebih mudah menyebrangi jalan raya. Entah kapan namun semoga saja semakin banyak perusahan yang mau mensponsori dan ikut membantu fasilitas sarana publik.